DINDING PENAHAN TANAH UNTUK PERKUATAN TEBING SEBAGAI BAGIAN PRASARANA DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA SABODAM PABELAN

Main Article Content

Seplika Yadi
Ahmad Zaki
Endra Aji Setiawan
Effendi Yusuf

Abstract

Sabo Dam Kabongan Pabelan sebagai infrastruktur sistem perairan untuk lahan pertanian sangat potensial dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tujuan wisata. Setelah dibangun sejak 2018, area Sabo Dam Kabongan Pabelan belum dimanfaatkan untuk kegiatan lain selain sebagai irigasi. Pemanfaatan area sabo dam atau pun bendungan sebagai objek wisata edukasi yang mulai berkembang di berbagai tempat dewasa ini dirasa sangat tepat diterapkan di Sabo Dam Kabongan Pabelan mengingat wilayah Desa Pabelan merupakan kawasan pintu masuk area wisata internasional Candi Borobudur. Objek wisata pada Sabo Dam Kabongan Pabelan dapat dikembangkan menjadi beberapa jenis wisata, seperti wisata jeep adventure, camping ground, wisata edukasi, dan outbond. Untuk mendukung potensi tersebut diperlukan sarana dan prasarana yang baik dan terintegrasi dengan wahana yang telah direncanakan. Kondisi saat ini di sekitar sabo dam masih terdapat tebing terjal yang menjadi perbatasan antara sawah warga pada sisi atas tebing dengan lokasi bendungan pada sisi bawahnya. Tebing dengan panjang sekitar 50 m tersebut bisa menjadi hambatan di kemudian hari apabila terjadi bencana longsor. Oleh karenanya perlu dilakukan suatu upaya untuk perkuatan tebing meskipun secara sederhana namun kuat dengan memasang dinding penahan tebing untuk mencegah terjadinya bencana longsor dikemudian hari. Selain itu, dinding penahan tebing tersebut dapat dijadikan fondasi bagi fasilitas-fasilitas penunjang lainnya seperti mushalla dan kamar mandi yang diperlukan oleh pengunjung wisata edukasi sabo dam nantinya. Pada tahap awal, program pengabdian ini dilakukan pembersihan dan penataan tebing terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan dinding penahan tebing di sepanjang tebing. Pembangunanan pada tahap 1 dihasilkan dinding penahan tebing sepanjang 15 m dengan ketinggian bervariasi antara 1,5 m hingga 2 m (menyesuaikan kontur tanah yang miring) dengan ketebalan dinding 45 cm.

Article Details

Section
Articles

References

Lainsamputty, Gerald B., Lumintang, J., dan Kawung, Evelin J.R. 2019. Kajian Pemuda Karang Taruna dalam Meningkatkan Pembangunan Masyarakat di Desa Soakonora Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Holistik, Vol. 12 No. 2/ April – Juni 2019. Hal. 1-20.ISSN 1979-0481
Yuni, L.K. dan Herindiyah K. 2016. Strategi Pengembangan Air Terjun Tegenungan sebagai Daya Tarik Wisata Alam di Desa Kemenuh, Gianyar Bali. Soshum Jurnal Sosial dan Humaniora, Vol. 6, No.3 November 2016. Hal. 259-266
Munawi, Hisbulloh Ahlis dan Ilham, Muhammad Muslimin. 2018. Analisa Faktor Pengembangan Wisata Bendung Gerak Waru Turi Kabupaten Kediri. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin, UNWAHA Jombang, 29 September 2018
Abdillah, Dariusman. 2016. Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung. Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia, Vol. 1 No. 1 Juni 2016, Hal. 45-66
Ferdinan, Y., Makmur, M., dan Ribawanto, H. 2015. Pengembangan Wisata Alam Berbasis Ekowisata Dalam Perspektif Pelayanan Publik (Studi pada Disparbud Kabupaten Nganjuk). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 12, Hal. 2123-2127
Suryani, P, Jatiningsih, I.D., dan Putra, E.S. 2021. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Bendungan Misterius sebagai Objek Wisata. Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility Volume 2 Nomor 1, Desember 2021: hal 39 - 48
Zakaria, Faris dan Suprihardjo, Rima D. 2014. Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No.2, (2014) 2337-3520.
Sinarta, I.N dan Basoka, I.W.A. 2019. Keruntuhan Dinding Penahan Tanah dan Mitigasi Lereng di Dusun Bantas, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, Vol. 3, Edisi Khusus 1, Maret 2019.Hal. 23-31. (e)ISSN 2615-1847 (p)ISSN 2615-1839.