KONSEP PERENCANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI SEKOLAH DASAR

Main Article Content

Yunita Suliti Yawati
Nofri Bakri
Zurtina Elya
Asmendri Asmendri
Milya Sari

Abstract

Abstract: Educational planning is the starting point or point of view used in the process of implementing education with systematic activity steps to achieve educational goals effectively and efficiently. Educational planning plays a role in providing clarity of direction in the education delivery process. Therefore, an educational planner is required to have the ability to prepare a design using one type of educational planning approach. The educational planning approach for each type and level of education will be different, especially for inclusive education. Education is not only for normal children, but children who have special needs must get the same educational opportunities and opportunities as other normal children. In the Islamic view, education is an obligation both to understand Islamic obligations and to build culture/civilization. Inclusive education is a way or innovation to address educational equality for all Indonesian citizens, both normal children and those with special needs. Planning inclusive education related to Children with Special Needs (ABK) is a complex task and an important thing that must be done before implementing learning. Inclusive education is a conscious effort to mature humans through structured and sustainable efforts with an open, dynamic and rational learning system. To achieve peace and prosperity in the educational process, especially at the elementary school level, there is a need for educational planning where this will influence the process of achieving educational goals.


 


Keywords: Inclusive Education, Educational Planning

Article Details

Section
Articles

References

Syafalevi, D. (2011). Perencanaan Pembangunan Melalui Musrenbang Di Desa Arangkaa Kecamatan Gemeh Kabupaten Kepulauan Talaud. JURNAL POLITICO, Vol.10 N0., 7. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/politico/article/download/31582/30167
Saroni, Muhammad, 2011, Personal Branding Guru, Yogyakarta: Affaruz Media.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas) Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif (Pensif) bagi peserta didik yang meiliki kelainan dan meiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa
Nawawi, Hadari. 2001. Administrasi Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Dalimunthe, Ritha F. 2003. Keterkaitan antara Penelitian Manajemen dengan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Manajemen . Medan: Universitas Sumatra Utara
Adya Winata, K., Yuliati Zaqiah, Q., Supiana, & Helmawati. (2021). Kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi. Ad-Man-Pend, Volume 4, Nomor 1, (hlm.1– 6). http://jurnal.um-palembang.ac.id/jaeducation
Ismail Nurdin, dan Hartati, Sri. (2019). Metodologi Penelitian sosial. Surabaya : Media Sahabat Cendikia.
Smith, J. David. Ed. Mohammad Sugiarmin. Mif Baihaqi. Inklusi Sekolah Ramah Untuk Semua. (Bandung: Nuansa. 2006).
Siti Hajar, Analisis Kajian Teoritis Perbedaan, Persamaan dan Inklusi dalam Pelayanan Pendidikan Dasar Bagi Anak berkebutuhan Khusus (ABK) (Jurnal Ilmiah: Mitra Swara Ganesha, Vol. 4, No. 2, Juli 2017), 40
Dieni Lailatul Zakia, Guru Pembimbing Khusus (GPK): Pilar Pendidikan Inklusi, (Surakarta: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 21 November 2015), 110
Marthan, Lay Kekeh.2007.Manajemen Pendidikan Inklusi.Jakarta: DIRJEN DIKTI
Alimin, Zaenal, dan Sunardi. 1996. Pendidikan Anak Berbakat yang Menyandang Ketunaan, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Alimin, Zaenal, dan Sunardi. 1996. Pendidikan Anak Berbakat yang Menyandang Ketunaan, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Anjar Putra Dewantoro, Optimalisasi Pendidikan Inklusi Menciptakan Sarana Kesetaraan Hak Peserta Didik Dalam Pendidikan, (SLB Dharma Wanita: Madiun, 2016), hlm. 4- 5.
Budiyanto, (2005). Pengantar Pendidikan Inklusif Berbasis Budaya Lokal. Jakarta: Depdiknas