This is an outdated version published on 2024-08-29. Read the most recent version.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN PEGAGAN MENJADI ANEKA PRODUK PANGAN DI DESA TANJUNG BUNGO

Authors

  • Aulia Rani Annisava Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
  • Lenny Sasmita Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
  • Donal Devi Amdanata Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.35446/diklatreview.v8i2.1854

Keywords:

Pemberdayaan Masyarakat, Pegagan, Produk Pangan

Abstract

Tujuan PKM ini adalah untuk memberdayakan masyarakat supaya dapat membudidayakan tanaman pegagan, juga mengolah tanaman pegagan tersebut sehingga menjadi produk pangan. PKM dilaksanakan di Desa Tanjung Bungo, Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar. Jumlah peserta yang hadir pada saat kegiatan pengabdian berjumlah 15 orang, hal ini dikarenakan turun hujan, sehingga sebagian anggota Kelompok Tani Padusi tidak dapat hadir. Meskipun jumlah yang hadir tidak banyak, namun antusias peserta pelatihan cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari keseriusan peserta dalam mengikuti prosesi pelatihan dari awal sampai akhir. setelah diberikan pelatihan dan dilakukan post test, seluruh anggota peatihan menjadi tahu dengan tanaman pegagan, cara budidaya dan pengolahannya menjadi aneka produk pangan seperti jus pegagan madu, urap pegagan dan keripik pegagan. 

 

Keywords: Pemberdayaan Masyarakat, Pegagan, Produk Pangan

References

Agromedia, R. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat 431 Jenis Tanaman Penggempur Aneka Penyakit. Agromedia Pustaka. Jakarta. 332 hal.

Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Salemba Medika. Jakarta. 126 hal.

Amin, F. 2006. Pemanfaatan pegagan (Centella asiatica (L). Urban) sebagai mulsa pada budidaya cabai merah (Capsicum annuum L.). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Bermawie, N., S. Purwiyanti dan Mardiana. 2008. Keragaan sifat morfologi, hasil dan mutu plasma nutfah pegagan (Centella asiatica (L.) Urban). Buletin Littro, 19(1): 1-17.

Bhavna, D. dan K. Jyoti. 2011. Centella asiatica: The Elixir of Life. International Journal of Research in Ayurveda and Pharmacy, 2(2): 431-438.

Dalimartha, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Trubus Agriwidya. Jakarta. 214 hal.

Djauhariya, E. dan Hernani. 2004. Gulma Berkhasiat Obat. Penebar Swadaya. Jakarta. 128 hal.

Januawati, M. dan H. Muhammad. 1992. Cara budidaya pegagan (Centella asiatica L.). Warta Tumbuhan Obat Indonesia, 1(2): 42-43.

Mahendra, B. 2006. 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh. Penebar Swadaya. Jakarta. 140 hal.

Martono, B., M. Ghulamahdi, L.K. Darusman, S.A. Aziz dan N. Bermawie. 2010. Kriteria penanda seleksi produktivitas terna dan asiatikosida pada pegagan (Centella asiatica (L.) Urban). Jurnal Littri,16(1): 12-19.

Mora, E. dan A. Fernando. 2012. Optimasi ekstraksi triterpenoid total pegagan (Centella asiatica (Linn.) Urban) yang tumbuh di Riau. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 1(1): 11-16.

Muchtarichie, R. 2011. Metode Penelitian Tanaman Obat. Widya Padjajaran. Bandung. 90 hal.

Permadi, A. 2008. Membuat Kebun Tanaman Tanaman Obat. Jakarta. Pustaka Bunda. 126 hal.

Santoso, G. 2008. Pengaruh waktu panen dan pemupukan fosfor terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pegagan (Centella asiatica (L.) Urban.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sudewo, B. 2004. Tanaman Populer Penggempur Aneka Penyakit. Agromedia Pustaka. Jakarta. 142 hal.

Tjitrosoepomo, G. 2005. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 446 hal.

Winarto, W.P. dan M. Surbakti. 2003. Khasiat dan Manfaat Pegagan Tanaman Penambah Daya Ingat. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. 64 hal.

Published

2024-08-29

Versions

Issue

Section

Articles