Persepsi Peserta Diklat Guru Bahasa Inggris terhadap Native Speaker sebagai Fasilitator
DOI:
https://doi.org/10.35446/diklatreview.v5i2.584Keywords:
Pendidikan dan Pelatihan, Tutor, Guru, Bahasa Inggris, Native SpeakerAbstract
Kehadiran Native Speaker (NS) dalam bidang pengajaran bahasa sangat diperlukan. Makalah ini mengkaji perspektif pembelajar dewasa, dalam hal ini guru bahasa Inggris yang dilatih langsung oleh fasilitator NS. Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemikiran-pemikiran baru, baik bagi para guru, tutor, maupun yang bukan penutur asli bahasa Inggris untuk menjadi lebih kompeten, dan profesional di bidangnya. Penelitian ini bersifat deskriptif, dikhususkan untuk membahas persepsi 30 pelajar dewasa terhadap fasilitator NS. Data dikumpulkan dengan menggunakan polling tertutup dan terbuka. Sebagian besar pelajar dewasa berpendapat bahwa keberadaan Native Speaker dalam pelatihan bahasa Inggris dianggap penting, karena mereka dapat menjadi model yang ideal bagi para guru untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme mereka dalam mengajar bahasa Inggris.
References
Astriyanti, D., Arif, A., & Astuti, D. S. (2016). Perseps Siswa terhadap Guru Bahasa Inggris Native Speaker dan Guru Bahasa Inggris Bukan Native Speaker atau Non-Native Speaker. Jurnal Pendidikan Bahasa, 4(1), 55-70.
Burns, A. (2006). Integrating research and professional development on pronunciation teaching in a national adult ESL program. TESL reporter, 39(2), 34.
Conrad, S; Mauranen, A. The Corpus of English as Lingua Franca in Academic Settings. TESOL quarterly, 2003, 37.3: 513-527.
Davis, K. (1991). Human Behavior at Work Organizational Behavior. New York: McGraw Hill Publishing Company.
The world's largest ranking of countries and regions by English Skills. https://www.ef.co.id/epi/
Kumparan. (2017). Menurut Riset, Kemampuan Bahasa Inggris Orang Indonesia Masih Rendah. https://kumparan.com/millennial/menurut-riset-kemampuan-bahasa-inggris-orang-indonesia-masih-rendah/full