EKOSISTEM PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA MENGHADAPI TUNTAS BELAJAR YANG BERDAMPAK PADA PROMOSI ONLINE USAHA MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 (Studi Pada SDN Lowokwaru 02 Kota Malang)

Main Article Content

Suljatmiko Suljatmiko

Abstract

Kemajuan dan kualitas pendidikan di Indonesia merupakan tanggung jawab pemerintah, swasta, masyarakat dan orang tua. Kepedulian terhadap kualitas dan kemajuan pendidikan siswa siswi sekolah dasar negeri maupun swasta terletak pada orang tua. Institusi pendidikan selama masa pandemi Covid19 dituntut dapat meningkatkan dan memperbaiki ketuntasan belajar dalam proses belajar mengajar, baik dari segi keamanan, kualitas dan ketuntasan minimum sebuah pembelajaran. Ekosistem pendidikan merupakan kolaborasi antara siswa dan orangtua dalam meningkatan kualitas dan kemajuan belajar anak-anaknya dalam menghadapi sitiasi Covid19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan analisis factor kekutan di lapangan. Dengan model Force Field Analisys (FFA), akan diketahui seberapa besar factor pendukung dan penghambat dalam ketercapaian ketuntasan belajar siswa selama mengikuti pembelajaran daring (online). Harapan gambaran Logic Model yang diinginkan ,yaitu: (1) outcame; (2) short term outcame (3) Mid Term Outcame: (4) Long Term Outcame. Penelitian ini bertujuan bisa menjelaskan tentang: (1) Ekosistem pendidikan di SDN Lowokwaru 02 Kota Malang; (2)  Upaya menuntaskan proses belajar di SDN Lowokwaru 02 Malang pada masa pandemi Covid19; (3) Literasi Teknologi Informasi sebagai moda promosi usaha warga masyarakat SDN Lowokwaru 2 Malang  (4) Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam ekosistem pendidikan warga SD Negeri Lowokwaru 2 Kota Malang. Kemuncula faktor pendukung dan penghambat, factor pendukung antara lain: (1) Adanya peraturan dan kebijakan yang tertuang di sekolah; (2) Ketersediaan sarana dan prasarana; (3) Ketersediaan sumber daya manusia; (4) Ketersediaan anggaran dana; factor penghambatnya antara lain (1) Komitmen yang berubah-ubah; Tatakelola sarana dan prasarana; (2) Kualitas sumber daya manusia; (3) Koordinasi antara sekolah dan warga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa factor pendukung lebih besar dari factor penghambat. Melalui pemeataan dengan Logic Model dengan hasil yang dicapai ,yaitu: (1) outcame: pendidik terpacu untuk meningkatkan model pembelajaran yang mudah tersampaikan, optimalisasi perangkat sarana dan prasarana selama pandemic covin19, dan literasi teknologi informasi masyarakat meningkat;  (2) short term outcame: tertib administrasi sekolah, pengawasan keamanan dan kesehatan terjaga, produk usaha rumah tangga tersiar secara online ; (3) Mid Term Outcame: Sekolah siap moda online, penghasilan usaha rumah tangga meningkat dan dapat meningkatkan ekonomi; (4) Long Term Outcame: penyelenggara pendidikan dan masyarakat siap menghadapai revolusi industry 4.0Dari kedaan diatas disimpulkan bahwa secara umum ekosistem pendidikan dapat membantu penyelenggara pendidikan dalam menuntaskan proses belajar siswa, dari segi keamanan dan kesehatan dapat menekan penyebaran Covid19, segi literasi Teknologi Informasi, orang tua siswa dapat memperoleh pengetahuan bidang informasi sekaligus berbisnis dan promosi usaha rumah tangga

Article Details

Section
Articles

References

Alfaris, Sujoko. (2012). Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Melalui InHouse Training. Jurnal Pendidikan Penabur-No.18 tahun ke11/Juni.
Dalimunte, Rio Pambudi, Hanonsari Paramita, and Syarifah Adilla. "Tantangan Komunikasi Baru Digital dan Revolusi Industri 4.0." Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi 2.01 (2018): 789-794
Depdiknas .2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003. tentang sistem pendidikan nasional
Depdiknas .2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas.
Force Field Analysis Model. www.changemanagement-coach.com/force-fieldanalysis.htmldiakses pada 09 September 2020 pkl. 14:12 WIB
“Guru Era 4.0”, http://krjogja.com/web/news/read/59981/Guru_Era_4_0, diakses 29 April 2019
Henderson‐Smart, Cheryl, et al. "Benchmarking learning and teaching: developing a method." Quality Assurance in Education (2006)
Jedun, Amad. 2011. Benchmarking Standar Mutu Pendidikan. (Online), (http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569339/lainlain/Benchmark+Standar+Mutu+Pend.pdf), diakses 08 September 2020
M.N. Nasution. 2000. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia
Maria, Meylinda, Faaizah Shahbodin, and Naim Che Pee. "Malaysian higher education system towards industry 4.0–current trends overview." AIP Conference Proceedings. Vol. 2016. No. 1. AIP Publishing LLC, 2018.
Nasution, S. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2000).
Susanto, Hary. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Tenaga Pendidik Sekolah Menengah Kejuruan. (Online), (https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/viewFile/1028/833) diakses 09 Septmber 2020
Sutrisno & Rusdi, Muhammad. 2009. Analisi Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah di Provinsi Jambi. 2009. (online), (https://jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol-3-no-1-sutrisno-dan-muhammad-rusdi.pdf