Analisis Kinerja Keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah Periode 2012-2016
DOI:
https://doi.org/10.35446/dayasaing.v3i3.114Abstract
Salah satu hal yang dapat digunakan sebagai alat untuk melihat tingkat kesehatan bank adalah Non Performing Financing Ratio (NPF) atau sering pula disebut dengan kredit macet. Nilai NPF digunakan karena nilai tersebut menjadi indikator dari penyaluran kredit suatu bank syariah, dimana penyaluran kredit adalah merupakan usaha pokok bank dalam menghasilkan keuntungan. Bank Rakyat Indonesia Syariah merupakan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia yang memberikan layanan perbankan sampai ke pelosok Tanah Air. Sebagai bank yang sudah berpengalaman dari bank induknya yaitu BRI, BRI Syariah telah menunjukkan eksistensinya dan komitmennya dalam mengembangkan perbankan syariah di Indonesia. Namun, NPF BRI Syariah periode 2012 – 2016 cenderung meningkat. Peningkatan nilai NPF ini dapat berakibat buruk bagi jalannya operasional dan kinerja BRI Syariah. Dari aspek operasional peningkatan NPF ini akan berakibat pada menurunnya pendapatan bank dan dari aspek kinerja keuangan peningkatan NPF akan berakibat pada turunnya tingkat kesehatan bank. Dari data Non Performing Financing (NPF) BRI Syariah Tahun 2012-2016 yang cenderung meningkat, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk menilai kinerja keuangan BPT Syariah melalui analisis CAMEL, yaitu Capital, Asset Quality, Earning, dan Liquidity.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah untuk periode 2012 sampai 2016 menggunakan kriteria-kriteria dari aspek CAMELS yang ditetapkan oleh Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor: 9/1/PBI/2007.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah tipe penelitian deskriptif analitis. Metode ini digunakan untuk mencari fakta yang akurat mengenai kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia periode 2012-2016 dengan menggunakan penilaian peringkat bank melalui rasio permodalan, kualitas aset, rentabilitas, dan likuiditas.
Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan BRI Syariah tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 menunjukkan perkembangan yang baik, terutama untuk 3 tahun terakhir. Hal ini terlihat dari rasio KPMM yang selalu berada pada peringkat 1 sejak tahun 2013, rasio KPA yang selalu berada pada peringkat 1 sejak tahun 2012, dan rasio STM yang berada pada peringkat 1 sejak tahun 2014. Hanya rasio ROA saja yg mengalami penurunan drastis tahun 2014 yg membuat ROA bank berada pada peringkat 4, namun BPR Syariah kembali dapat menaikkan ROA ke peringkat 3, tahun 2015 dan 2016.
Kata kunci: Kinerja Keuangan, Modal (Capital), Kualitas Aset (Asset Quality), Penilaian Rentabilitas (Earning), dan Likuiditas (Liquidity)