EKONOMI KREATIF SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF MENINGKATKAN DAYA SAING DI ERA DIGITAL
DOI:
https://doi.org/10.35446/dayasaing.v5i1.328Keywords:
ekonomi kreatif,, daya saing, era digitaAbstract
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini mampu mendorong tumbuhnya kegiatan usaha memasuki era ekonomi kreatif menjadi sangat elastis dan dinamis dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi literatur. Hasil analisis menyatakan bahwa ekonomi kreatif merupakan manifestasi dari upaya mencari formula untuk pembangunan yang berkelanjutan melalui gagasan dan kreativitas. Ekonomi kreatif menjadi alternatif solusi dalam mensejahterakan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian menjadi berdaya saing.
Kata kunci: ekonomi kreatif, daya saing, era digital.
References
Afiff, Faisal. 2012. Pilar Pilar Ekonomi Kreatif. Artikel. Universitas Bina Nusantara: Jakarta.
Arief Johari, Globalisasi dan Dampak Desain Serta Relasinya Terhadap Industri Kreatif, Magister Desain ITB 27111006.
Buhler, P. (1999). Managing in the 90‘s:
Training 90‘s style: An Organizational Requirement. National Research Bureau 60 (14).
Departemen Perdagangan Republik
Indonesia: Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, Deperdag RI, 2009.
Department for Culture, Media, and Sport of the United
Kingdom (DCMS UK). 2001. Creative Industries Mapping Document. London.
http://www.idea.gov.uk/idk/core/page.do?pageId=11136366
Elka, Mari Pangestu. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Cetak Biru Ekonomi Kreatif: Departemen Perdagangan Republik Indonesia.
Hawlett, R. (2002). Intergrating Human
Capital Concepts in Productivity and Growth Topics. Journal of Management Research 2(1): 22-42.
Howkins, John. 2001. Creative Economy: How People Make Money from Ideas. London: Pinguin Global.
Jo Foord, 2008, Strategies for creative industries: an international review, Creative Industries Journal Volume 1 Number 2 Cities Institute, London Metropolitan University.
McGregor, J., Tweed, D., Pech, R. (2004). Human capital in the new economy: Devil‘s bargain? Journal of Intellectual Capital 5 (1): 153-164.
Arief Johari, Globalisasi dan Dampak Desain Serta Relasinya Terhadap Industri Kreatif, Magister Desain ITB 27111006.
Buhler, P. (1999). Managing in the 90‘s:
Training 90‘s style: An Organizational Requirement. National Research Bureau 60 (14).
Departemen Perdagangan Republik
Indonesia: Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, Deperdag RI, 2009.
Department for Culture, Media, and Sport of the United
Kingdom (DCMS UK). 2001. Creative Industries Mapping Document. London.
http://www.idea.gov.uk/idk/core/page.do?pageId=11136366
Elka, Mari Pangestu. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Cetak Biru Ekonomi Kreatif: Departemen Perdagangan Republik Indonesia.
Hawlett, R. (2002). Intergrating Human
Capital Concepts in Productivity and Growth Topics. Journal of Management Research 2(1): 22-42.
Howkins, John. 2001. Creative Economy: How People Make Money from Ideas. London: Pinguin Global.
Jo Foord, 2008, Strategies for creative industries: an international review, Creative Industries Journal Volume 1 Number 2 Cities Institute, London Metropolitan University.
McGregor, J., Tweed, D., Pech, R. (2004). Human capital in the new economy: Devil‘s bargain? Journal of Intellectual Capital 5 (1): 153-164.
