ANALISIS EVENT TERHADAP PENINGKATAN OCCUPANCY PADA HOTEL BINTANG 3 (***) DI KOTA PEKANBARU: STUDY KASUS PADA HOTEL SWISS-BELINN PEKANBARU
DOI:
https://doi.org/10.35446/dayasaing.v5i2.381Keywords:
Acara, Ruang Hunian, Paket AcaraAbstract
Hotel Swiss-Belinn Pekanbaru adalah salah satu dari 3 (tiga) Hotel Bintang di Pekanbaru. Hotel ini memiliki lokasi yang strategis meskipun tidak berada di Pusat Kota dan memiliki gedung pertemuan terbesar di kota Pekanbaru, yaitu SKA Convention and Exhibition (SKA Co Ex). Persaingan yang tinggi di antara hotel-hotel berbintang di Kota Pekanbaru menyebabkan kamar Hunian di Swiss-Belinn Hotel Pekanbaru tidak memenuhi target yang ditetapkan oleh manajemen. Dalam upaya untuk menarik pelanggan untuk menginap di Swiss-Belinn Pekanbaru Hotel, manajemen kemudian memanfaatkan Gedung Pertemuan dan menawarkan lebih banyak paket acara dari Hotel lain di Kota Pekanbaru. Dalam hal peluang, saat ini acara pemasaran merupakan upaya yang baik untuk meningkatkan hunian. Melalui acara yang digelar, para wisatawan akan memilih hotel tempat mereka menginap sehingga ini akan membantu meningkatkan hunian kamar di Hotel. Alasan mengambil judul ini adalah untuk mengetahui paket produk acara yang ditawarkan di Hotel Swiss-Belinn Pekanbaru. Kemudian untuk mengetahui tingkat hunian kamar di Swiss-Belinn Hotel Pekanbaru. Selain itu, juga untuk mengetahui pengaruh acara terhadap peningkatan ruang hunian di Swiss-Belinn Hotel Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini, diketahui bahwa ada lebih banyak paket acara yang ditawarkan oleh Swiss-Belinn Hotels Pekanbaru dengan kelebihan masing-masing. Dan berdasarkan data primer yang diperoleh penulis, diketahui bahwa tingkat hunian hotel Swiss-Belinn Pekanbaru dalam kategori tidak cukup tinggi. Selain itu, setelah memproses data, diketahui bahwa tidak semua paket acara yang ditawarkan berpengaruh pada peningkatan ruang hunian. Hanya ada satu paket yang memiliki efek cukup tinggi, yaitu paket yang disebut paket Hunian. Dari rata-rata efek paket yang diketahui ke ruang hunian adalah 60% dari total ruang hunian.
References
Adinegara, Gusti Ngurah Joko dan Pramono. 2011. Dampak krisis Global pada Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang dan Non Bintang di Kabupaten Bandung, Jurnal Perhotelan dan Pariwisata, No. 2, Vol 1, Hal:1-14.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Bagyono. 2005. Pariwisata Dan Perhotelan. Bandung : Alfabeta.
Damardjati, R.S. 2006. Istilah Istilah Dunia Pariwisata. Jakarta : PT Pradnya Paramita
Endar Sugiarto. 2002. Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : PT. Gramedia Widisarana Indonesia
Michael H. Walizer, Paul L Wienir. 1993. Metode dan Analisis Penelitian : Mencari Hubungan Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Noor, Any. 2009. Manajemen Event. Bandung: Alfabeta.
¬_________ 2013. Manajement Event Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.
Pendit, Nyoman . 2003. Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT Pradaya Paramita
Sihite, Richard, 2000, Hotel Manajemen (Pengelolaan Hotel), SIC, Surabaya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
_________2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Vicky hanggara, 2009, Pengertian Tingkat Hunian Hotel
(http://vickyhanggara.blog.friendster.com/2009/pengertian-tingkat hunian hotel/)
(https://venuemagz.com/profile/firdaus-wali-kota-pekanbaru-kami-fokus-pada wisata-mice/)
(https://travel.kompas.com/read/2018/03/10/164700027/mice-dan-event-dorong-okupansi-hotel-di-pekanbaru.)