PENGARUH PERSONAL COST, KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KESERIUSAN KECURANGAN TERHADAP INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING SYSTEM DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus pada Perum Bulog Sub Divisi Regional Cirebon)

Main Article Content

Robi Maulana Magribi

Abstract

Penipuan terhadap perusahaan terkemuka terjadi belakangan ini. Kasus fraud yang semakin marak terjadi saat ini menuntut banyak pihak untuk menemukan metode yang efektif untuk mendeteksi fraud. Whistleblowing adalah cara efektif untuk mendeteksi penipuan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh personal cost, komitmen organisasional, Error Severity Level dengan menggunakan locus of control sebagai variabel moderasi untuk melakukan whistleblowing intentions dengan Theory of Planned Behavior sebagai landasan teori. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dengan menyebarkan kuisioner kepada pegawai yang bekerja di Divisi Logistik Perusahaan Umum Subbagian Wilayah Cirebon (Perum Bulog Sub Divre Cirebon). Jumlah responden di 52 responden ini. Metode analisis statistik yang digunakan adalah Model Persamaan Simultan dengan bantuan software smartPLS. Hasil analisis menunjukkan bahwa personal cost, komitmen organisasional dan Error Severity Level berpengaruh signifikan terhadap intensi whistleblowing dan locus of control moderates (pers) signifikan terhadap Error Severity Level terhadap intensi whistleblowing. Namun, locus of control tidak memoderasi (memperkuat atau melemahkan) biaya pribadi dan komitmen organisasi yang signifikan terhadap niat whistleblowing.


 

Article Details

Section
Articles

References

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2017. Deteriminan Intensi Auditor Melakukan Tindakan Whistleblowing dengan Perlindungan Hukum sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 3, 385-407.
Akbar, T., Yonnedi, E., & Suhernita. 2016. Pengaruh Saluran Pelaporan Pelanggaran dan Personal Cost Terhadap Minat untuk Melaporkan Kecurangan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Simposium Nasional Akuntansi XIX, 1-25.
Bagustianto, R., & Nurkholis. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pegawai Negeri Sipil PNS) untuk Melakukan Tindakan Whistle-Blowing (Studi pada PNS BPK RI). Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 19.
Bouville, & Mathieu. 2008. Whistle-Blowing and Morality. Journal of Business Ethics, 579–585.
Chiu, K. R. 2003. Ethical Judgement, Locus of Control and Whistleblowing Intention : A Case Study of Mainland Chinese MBA Student. Managerial Auditing Journal, 17, 581 - 587.
Damayanthi, K. R., Sujana, E., & Herawati, N. T. 2017. Pengaruh Mrma Subyektif, SIkap pada Perilaku, Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Niat Melakukan Pengungkapan Kcecurangan (Whistleblowing). e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 8. Retrieved October 2019
Frasetyo, F. M., Purnamasari, P., & Maemunah, M. 2018. Pengaruh Tingkat Keseriusan Pelanggaran, Faktor Demografi, dan Faktor Organisasional Terhadap Intensi Whistleblowing. Prosiding Akuntansi.
Hanif, Afriana, R., & Odiatma , F. 2017. Pengaruh personal cost reporting, status wrong doer dan tingkat keseriusan kesalahan terhadap whistleblowing intention. Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis, 10, 11-20.
Joneta, C. 2016. Pengaruh Komitmen Profesional dan Pertimbangan Etis Terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing : Locus of Control Sebagai Vriabel Moderasi. Jurnal Online Mahasiswa Fekon, 3, 735-748.
Kristanti. 2018. Pengaruh Personal Cost dan Lingkungan Etika Terhadap Niat Melakukan Whistleblowing dengan Locus of Control sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1-8.
Marliza, R. 2018. Pengaruh Personal Cost of Reporting, Komitmen Organisasi, dan Tingkat Keseriusan Kecurangan Terhadap Niat Melakukan Whistleblowing. Jurnal Akuntansi, 6, 1-20.
Nugraha, T. 2017. Pengaruh Komitmen Profesional, Lingkungan Etika, Sifat Machivalleian dan Personal Cost Terhadap Intensi Whistleblowing dengan Retalisasi sebagai Variabel Moderating. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis , 4, 30-44.
Prabowo, H. Y. 2014. To be corrupt or not to be corrupt Understanding the behavioral side of corruption in Indonesia. Journal of Money Laundering Control, 17, 206-325. Retrieved October 3, 2019
Prastiwi, & Kherastuti. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Auditor untuk Melakukan Tindakan Whistleblowing (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang). Journal of Accounting, 3, 1-15.
Prof. Drs H. Imam Ghozali, M., & Hengky Latan. 2015. PARTIAL LEAST SQUARES KONSEP, TEKNIK DAN APLIKASi Menggunakan Program SmartPLS 3.0. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Purwaningtias, W., & Aisyah, M. N. 2018. Pengaruh Komitmen Profesional, Komitmen Organisasi, dan Kepuasaan Kerja Terhadap Niat Whistleblowing (Studi pada Karyawan Rumah Sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal Pendidikan Akuntansi.
Putra, Y. P. 2018. Pengaruh Komitmen Organisasi, Tingkat Keseriusan Kecurangan, Komitmen Profesi, dan Intesitas Moral Terhadap Niat Melakukan Whistle-blowing. SKRIPSI.
Rhamadani, N. F. 2017. Personal Cost dan Efektifitas Whistleblowing System. SKRIPSI, 10.
Ridho, M. S. 2015. Pengaruh Komitmen Profesional, ocus of Control, Keseriusan Pelanggaran dan Suku Bangsa Terhadap Intensi Whistleblowing. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1-52.
Sari, R. C. 2018. Akuntansi Keperilakuan - Teori dan Implikasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Saud, I. M. 2016. Pengaruh Sikap dan persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Niat Whistleblowing Internal-Exsternal dengan Persepsi Dukungan Organisasi Sebagai Variabel Pemoderasi. Akuntansi dan Investasi, 17, 209-219. Retrieved October 4, 2019
Sinuko, D. 2017. CNN Indonesia.com. Retrieved October 4, 2019, from Beras 600 Ton Dikorupsi Orang Dalam, Bulog Jateng Rugi Rp6 M: https://www.cnnindonesia.com/
Spector, E. P. 1988. Development of the work locus of control scale. Journal of Occupational Psychology, 61, 335-340.
Suhendar. 2015. Konsep Kerugian Keuangan Negara. Jakarta: Cita Intrans Selaras.
Wahyuningsih, W. 2016. Pengaruh Pemberian Reward, Komitmen Organisasi, Gender dan Masa Kerja Terhadap Whistleblowing. SKRIPSI.